Departemen Luar Negeri Indonesia menegaskan, pemerintah Indonesia tidak akan mengubah kebijakan luar negerinya; tidak menjalin hubungan dengan Israel, selama rejim Zionis itu tidak mematuhi semua resolusi PBB tentang pendirian negara Palestina dan mundur dari wilayah Palestina yang didudukinya.
Hal tersebut diungkapkan juru bicara departemen luar negeri, Desra Percaya seperti dikutip dari Islamonline, mengomentari tentang hadirnya situs resmi Israel berbahasa Indonesia yang dibuat oleh kementerian luar negeri Israel. Desra mengatakan, kehadiran situs itu merupakan salah satu cara Israel untuk lebih mendorong diplomasi publiknya, tapi jangan harap Indonesia akan mempertimbangkan pemulihan hubungan diplomatik dengan Israel.
Ia menegaskan, jika Israel ingin Jakarta mempertimbangkan hubungan diplomatik dengan Israel, negara Zionis itu harus mematuhi semua resolusi PBB tentang Palestina, termasuk pendirian negara Palestina.
Situs/website Israel berbahasa Indonesia diluncurkan oleh kedutaan besar Israel di Singapura pada Senin (18/12). Tujuannya untuk membuka ruang dialog dengan masyarakat Indonesia yang majoritas penduduknya beragama Islam.
(http://www.eramuslim.com/news/int/4588a7f8.htm, 20 Dis 06).
Ulasan: Negara haram Israel sanggup membuat apa saja untuk mencari sokongan kerana umat Islam yang semakin ramai yang tentu tidak menyenangi tindakan kewujudannya dan selepasnya.
Singapura – cukup menjadi jiran yang buruk yang menyusahkan jiran-jiran. Kenapa menganggap diri sendiri terpencil seperti Israel. You cannot survive without good neighbours. Singapore, behave nicely.
No comments:
Post a Comment