Friday, June 25, 2010

Semua Siap Mundur Jika Saat Memimpin Korup

Kamis, 24 Juni 2010 

Padang (ANTARA News) - Lima atau semua calon gubernur/wakil gubernur (cagub/cawagub) yang akan bertarung dalam Pilkada Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya jika saat memimpin terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Pernyataan itu disampaikan lima cagub/cawagub dalam debat terbuka digelar KPU Sumbar dengan panelis Prof Dr Saldi Isra dan Prof Dr Eko Prasojo di Padang, Rabu malam.

Lima pasangan cagub/cawagub itu adalah, Ediwarman-Husni Hadi dicalonkan 24 partai kecil tergabung dalam Koalisi Partai Maju Bersama, Marlis Rahman-Aristo Munandar dicalonkan Partai Golkar, Fauzi Bahar-Yohannes Dahlan diusung koalisi Partai Amanat Nasional dengan Partai Persatuan Pembangunan.

Selanjutnya, pasangan Endang Irzal-Asrul Syukur dicalonkan Partai Demokrat didukung Partai Gerindra dan pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim yang didaftarkan Koalisi PKS dan Hanura.

Dalam sambutannya dalam debat tersebut, ke lima pasangan menyatakan siap menghadapi apapun kemungkinan, jika dipercaya memimpin Sumbar lima tahun depan, termasuk meletakan jabatan jika terbukti secara hukum melakukan tindak pidana korupsi dan siap dihukum.

Masing-masing pasangan juga siap memberi pelayanan terbaik terhadap rakyat jika dipercaya sebagai pemimpin dengan memangkas birokrasi dan tidak akan ada nepotisme.

Dalam pernyataannya Cagub Irwan Prayitno menyimpulkan, hal penting akan dilakukannya jika terpilih adalah memberikan penjelasan pada setiap pegawai dan memberikan contoh seharusnya bertindak dan melayani masyarakat.

Sedangkan Cagub Endang Irzal mengatakan, langkah pertama dilakukannya adalah memperhatikan dan pahami kondisi birokrasi dan pegawai serta memerlukan pengawasan yang jelas, agar terhindar dari korupsi.

Cagub Fauzi Bahar menyebutkan, pelayanan publik diinginkan rakyat adalah mempercepat urusan birokrasi, termasuk dalam mendapat pendidikan, kesehatan dan kebutuhan ekonomi.

Sementara itu, Cagub Husni Hadi lebih menekankan pada kode etik PNS dan diperlukan perbaikan sistim birokrasi.

Cagub Marlis Rahman menyebutkan, pelayanan publik telah mempunyai pedomannya yang memerlukan kepastian, kepercayaan dan kesederhanaan. 

Saat pembukaan debat, Ketua KPU Sumbar Marzul Veri menyebutkan, melalui debat cagub ini masyarakat dapat menentukan pilihannya, karena rakyat dapat mengetahui program dan mau dibawa kemana Sumbar ke depan jika salah salah satu calon terpilih pada Pilkada Sumbar yang akan digelar 30 Juni 2010. (H014/K004).

Ulasan: Di negara kita? 

No comments: