Friday, January 08, 2010

Berhati-hati: AIDS Mengintai Remaja

AIDS Mengintai Remaja

Virus HIV yang sampai sekarang belum ditemukan vaksin maupun ubatnya, ternyata banyak bersarang di tubuh para remaja. Salah satu penyebabnya adalah freesex @ seks bebas yang saat ini makin digandrungi para ABG/remaja. Ya, remaja kita ternyata sudah sangat akrab dengan aktivitas seks sebelum nikah. 

Premarital sex @ seks tanpa nikah @ zina sudah menjadi gaya hidup remaja di kota-kota besar di Negeri ini bahkan konon mulai merambah ke pelosok termasuk banyak pula artis-artis yang melakukannya.

Banyak remaja melakukan seks bebas tanpa berpikir panjang akibatnya. 

Mereka yang terjebak ini termasuk golongan free thinker, orang-orang yang berpikiran bebas tanpa memikirkan akibat yang akan dirasakan. Asal suka sama suka, ya enjoy aja, tidak lagi memikirkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan, termasuk melupakan berbagai macam penyakit kelamin yang siap mengintai.

Padahal penyakit ini sangat berbahaya. Virus HIV akan melumpuhkan sistem kekebalan tubuh manusia sehingga menjadi gerbang bersarangnya berbagai macam penyakit. HIV/AIDS juga cepat menular melalui seks bebas dan penggunaan jarum suntik narkoba/dadah secara bersama-sama. Namun, karena pergaulan sudah demikian bebasnya, mereka tidak lagi peduli terhadap kenyataan-kenyataan tersebut.

Apalagi kampaye/kempen pencegahan yang ada justru tidak mencegah aktivitas yang membuat HIV/AIDS semakin merajalela, tetapi malah memfasilitasi seks bebas itu sendiri. Slogan kondomisasi misalnya :”Kenakan kondom, atau kena”. Kondom dianggap bisa mengahalangi perjalanan virus. Jadi, mau seks bebas oke-oke saja, asal pakai kondom. Faktanya, pori-pori kondom tetap bisa ditembus virus apalagi kalau sudah meregang. 

Bukannya mencegah peningkatan, kondomisasi/pemakaian kondom justru mendorong untuk berseks bebas, dan risikonya jelas, sudah haram, risiko terkena HIV dan AIDS, harga diri jatuh dan akan mendapat azab Allah SWT di akhirat kelak.

Apa yang menimpa remaja ini tak lepas dari peranan serta orang tua dan lingkungan/persekitaran. Orang tua dan lingkungan yang serba permissive akan mendorong remaja berpikiran dan bertindak bebas pula. Oleh karena itu, orang tua dan lingkungan harus membimbing remaja dan mengarahkan remaja dengan memberikan penanaman agama. 

Selain itu diperlukan peran serta negara untuk menyelesaikan masalah. Namun, selama negara masih menerapkan sistem sekuler dan solusi-solusi arahan asing, membiarkan seks bebas dan penyalahgunaan narkoba/dadah dimana-mana, maka persoalan HIV/AIDS tidak akan selesai sampai kapan/bila pun. 

Sri Uswatun Umamah, SE
Menoreh Tengah XII 
Sampangan, Semarang

Wacana, 21 Desember 2009, Surat Pembaca
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/12/21/92270/AIDS.Mengintai.Remaja

Ulasan: Rupa-rupa kita di Nusantara menghadapi masalah sosial yang sama. Selamat membaiki masyarakat dengan kembali mengamalkan agama. Bangsa yang mahu mempertahankan maruah dan harga diri perlu balik mengamalkan agama.

No comments: